Analisis Pengaruh Tekanan Pompa Pendingin Air Laut Terhadap Fresh Water Cooler Mesin Induk MV. Ibrahim Zahier

  • Markus Yando Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
  • Sari Kusumaningrum Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
  • Novrain Rizki Akbara Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

Abstract

Alat Transportasi laut / kapal laut niaga saat ini adalah urat nadi distribusi dari perekonomian bangsa Indonesia. Untuk memindahkan atau mengantarkan barang dari satu tempat ketempat lain dalam jumlah besar dengan  biaya ekonomis. Kapal laut niaga memiliki 2 (dua) departemen, departemen Nautika dan Teknika, untuk  Kelancaran Operasional kapal laut niaga tentunya harus disertai dengan sinergi dari 2 belah pihak, pada tulisan ini kami khususkan pada departemen Teknika yang memiliki tugas dan fungsi untuk menjaga kelancaran pengoperasian permesinan secara berkelanjutan, dari Mesin Induk, dan pesawat bantu lainnya. Pompa tersebut merupakan salah satu komponen penting di atas kapal yang harus dijaga dalam perawatan dan perbaikannya, agar pengoperasian mesin induk berjalan lancar. Sistem pendingin merupakan sistem yang berfungsi menjaga temperatur mesin pada suhu tertentu sesuai dengan desain yang ditentukan agar mesin diesel dapat beroperasi secara berkelanjutan. Mesin Diesel yang beroperasi menghasilkan panas dengan suhu Sistem pendingin ini terdiri dari beberapa komponen penyusun yang utamanya untuk mendinginkan blok mesin, selain mendinginkan blok mesin, sistem pendingin juga mendinginkan pelumas, scavange air dan water jacket (Julianto, 2019). Komponen yang berfungsi mendinginkan air tawar ini umumnya disebut sebagai heat exchanger/fresh water cooler. Apabila pompa berjalan normal maka hasil temperatur pendinginan juga akan normal apabila pompa berjalan normal dengan tekanan 2.0 bar maka hasil temperatur yang didinginkan dari fresh water cooler yaitu sekitar 44-54 celcius. Pada pelayaran dari palembang menuju ke cilacap terdapat kejadian yang tidak normal pada pompa pendingin air laut tekanannya tertera 1.5 Bar  dan mengakibatkan panasnya temperatur fresh water cooler dengan temperatur 58-62 celcius yang menyebabkan peningkatan suhu mesin induk dan mengganggu operasonal mesin induk pada kapal MV. Ibrahim Zahier.

Author Biographies

Markus Yando, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

Technical Department

Sari Kusumaningrum, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

Port and Shipping Management

Novrain Rizki Akbara, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

Technical Deparment

Published
2021-07-23
Section
Articles