Analisis Pelatihan Untuk Meningkatkan Dan Memelihara Keahlian Dan Keterampilan Petugas Pandu/Tunda PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

  • Bagaskoro
  • Fausil Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
  • Jonggung Sitorus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
  • Wahyu Widayat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta

Abstract

Petugas pandu/tunda merupakan pusat interaksi antara laut dan pelabuhan. Mereka dituntut memiliki pengetahuan yang luas  atas alur pelayaran setempat dan menuntun kapal yang akan berlabuh melalui wilayah yang tidak dipahami atau beresiko terhadap keamanan dan keselamatan pelayaran.   Umumnya, petugas pandu/tunda memulai karirnya sebagai awak kapal non pandu/tunda. Walaupun demikian, bukan berarti mereka langsung memiliki keahlian dan keterampilan pemanduan/penundaan kapal. Mereka harus melalui tahapan pelatihan terlebih dahulu. Untuk tetap memelihara keahlian dan keterampilan, mengikuti pelatihan baik yang bersifat on the job training dan atau off the the job training sangat penting.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memberikan solusi pelatihan dan peran teknik simulasi dalam memelihara dan meningkatkan keahlian dan keterampilan petugas pandu/tunda pada PT Pelindo II (Persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan tergantung pada jadwal diklat yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Laut, tidak ada  assesmen yang diselenggarakan secara mandiri, adanya kebutuhan pelatihan yang bersifat refreshing, pelatihan dan familirisasi di wilayah tugas masih dilakukan berbasis lingkungan. preferensi pelatihan di simulator dengan materi pelatihan meliputi Standard Marine Communiction Phrases, Komunikasi dan Olah Gerak.

Author Biographies

Fausil, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta

Program Studi Nautika

Jonggung Sitorus, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta

Petugas pandu/tunda merupakan pusat interaksi antara laut dan pelabuhan. Mereka dituntut memiliki pengetahuan yang luas  atas alur pelayaran setempat dan menuntun kapal yang akan berlabuh melalui wilayah yang tidak dipahami atau beresiko terhadap keamanan dan keselamatan pelayaran.   Umumnya, petugas pandu/tunda memulai karirnya sebagai awak kapal non pandu/tunda. Walaupun demikian, bukan berarti mereka langsung memiliki keahlian dan keterampilan pemanduan/penundaan kapal. Mereka harus melalui tahapan pelatihan terlebih dahulu. Untuk tetap memelihara keahlian dan keterampilan, mengikuti pelatihan baik yang bersifat on the job training dan atau off the the job training sangat penting.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memberikan solusi pelatihan dan peran teknik simulasi dalam memelihara dan meningkatkan keahlian dan keterampilan petugas pandu/tunda pada PT Pelindo II (Persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan tergantung pada jadwal diklat yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Laut, tidak ada  assesmen yang diselenggarakan secara mandiri, adanya kebutuhan pelatihan yang bersifat refreshing, pelatihan dan familirisasi di wilayah tugas masih dilakukan berbasis lingkungan. preferensi pelatihan di simulator dengan materi pelatihan meliputi Standard Marine Communiction Phrases, Komunikasi dan Olah Gerak.

Wahyu Widayat, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta

Program Studi Ketatalaksanaan dan Kepelabuhanan

Published
2019-08-20
Section
Articles