Strategi Mempertahankan Eksistensi Pelabuhan Sunda Kelapa Sebagai Heritage Bangsa Dan Cagar Budaya Indonesia
Abstract
Penelitian ini di latar belakangi oleh keinginan memberikan sumbangan pemikiran di bidang maritim. Pemilihan Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai objek dan lokus penelitian dikarenakan Pelabuhan Sunda kelapa sebagai pelabuhan rakyat yang berlokasi di DKI Jakarta. Cagar budaya yang berusia tua merupakan bukti sejarah Indonesia karena pernah jaya pada masanya yaitu pada abad ke 5. Stasiun Beos dan Taman Fatahilah sudah selesai di revitalisasi sehingga layak menjadi destinasi wisata sedangkan Pelabuhan Sunda Kelapa belum di revitalisasi. Walaupun belum layak jadi destinasi wisata namun wisatawan tetap berkunjung kesana. Sebelum revitalisasi terlaksana, seharusnya pelabuhan rakyat tersebut tetap tertata dengan rapi dengan kapal-kapal tradisionalnya, tertib, aman, bersih, dan indah. Oleh karenanya wajib segera di revitalisasi dan akan berhasil apabila dilaksanakan dengan strategi-strategi yang terencana berdasarkan masterplan. Syahbandar selaku kordinator di kawasan pelabuhan harus mengkoordinasikannya dengan PEMDA DKI Jakarta, KSOP/ Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan PT. Pelindo, antara lain dengan membuat strategi khusus untuk jangka pendek dengan penegakan hukum, membuat zonasi dan master plann disamping strategi umum jangka panjang.