Babak Pertama: Liverpool Unggul Cepat tapi Tidak Efisien
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Liverpool langsung menekan sejak menit awal lewat trisula serangan Darwin Núñez, Luis Díaz, dan Mohamed Salah.
Strategi pressing tinggi Klopp membuat Brentford kesulitan keluar dari area pertahanan.
Pada menit ke-21, usaha keras itu akhirnya membuahkan hasil. Umpan terukur dari Alexis Mac Allister disambut Núñez dengan tembakan kaki kanan keras ke sudut bawah gawang.
Skor 1–0 untuk Liverpool, dan seisi stadion sempat terdiam.
Namun setelah gol itu, Liverpool justru menurunkan intensitas permainan.
Brentford pelan-pelan menemukan ritme. Di bawah arahan Thomas Frank, mereka mulai menyerang lewat kombinasi cepat di sisi kanan antara Mbeumo dan Hickey.
Pada menit ke-35, Brentford nyaris menyamakan kedudukan melalui sepakan Wissa, tapi bola masih bisa ditepis kiper Alisson Becker.
Babak pertama ditutup dengan skor 1–0 untuk Liverpool, namun tanda-tanda bahaya sudah mulai terlihat dari cara Brentford menguasai ritme jelang turun minum.
Babak Kedua: Perubahan Tempo dan Serangan Balik Cepat
Memasuki babak kedua, Brentford tampil lebih percaya diri. Mereka menaikkan garis tekanan, memaksa Liverpool bertahan lebih dalam.
Tekanan itu akhirnya berbuah di menit ke-56. Bermula dari crossing dari sisi kanan, bola liar disambar Yoane Wissa dengan sundulan yang tak mampu dijangkau Alisson. Skor berubah menjadi 1–1.
Kebobolan itu membuat Liverpool mencoba kembali menyerang, namun struktur pertahanan mereka melemah.
Brentford memanfaatkan kekosongan di lini tengah untuk melancarkan serangan balik cepat.
Hanya tujuh menit berselang, di menit ke-63, Bryan Mbeumo mencetak gol kedua Brentford setelah lepas dari jebakan offside.
Para pemain Liverpool memprotes, tapi VAR memastikan gol tetap sah.
Kekacauan di lini belakang The Reds berlanjut. Koordinasi antara Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté tidak berjalan baik, sementara Trent Alexander-Arnold sering meninggalkan posisinya untuk membantu serangan.
Hal itu membuat ruang terbuka di sisi kanan, yang kembali dimanfaatkan Brentford untuk menyerang.
Pada menit ke-78, Wissa mencetak gol keduanya malam itu.
Berawal dari umpan terobosan Mbeumo, striker asal Kongo itu menembak dengan tenang melewati Alisson.
Liverpool berusaha bangkit, dan sempat memperkecil ketertinggalan lewat sundulan Cody Gakpo di menit ke-87, tapi waktu tidak cukup untuk menyamakan skor.
Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 3–2 untuk Brentford.
Statistik Pertandingan
| Statistik | Brentford | Liverpool |
|---|---|---|
| Penguasaan Bola | 41 % | 59 % |
| Tembakan | 12 | 17 |
| Tepat Sasaran | 6 | 5 |
| Gol | 3 | 2 |
| Expected Goals (xG) | 2.10 | 1.39 |
| Umpan Akurat | 82 % | 88 % |
Meski unggul dalam penguasaan bola, Liverpool kembali gagal memanfaatkan peluang dengan efisien.
Sebaliknya, Brentford menunjukkan efektivitas luar biasa — hanya butuh enam tembakan tepat sasaran untuk mencetak tiga gol.
Komentar Pelatih
Manajer Brentford, Thomas Frank, memuji disiplin dan mental timnya:
“Kami tahu Liverpool akan menekan keras di awal. Tapi kami sabar, menunggu waktu yang tepat, dan memanfaatkan ruang di belakang mereka. Para pemain menunjukkan karakter luar biasa.”
Sementara itu, Jurgen Klopp tak menutupi rasa frustrasinya terhadap lini belakang timnya:
“Kami memulai dengan sangat baik, tapi kehilangan fokus. Kami terlalu sering kehilangan bola di area berbahaya. Sulit menang jika bertahan seperti itu.”
Klopp juga menyoroti buruknya transisi pertahanan dan komunikasi antar pemain belakang.
Kekalahan ini membuat Liverpool tertahan di posisi keempat klasemen sementara dengan 21 poin dari 10 laga.
Performa Pemain Kunci
| Pemain | Tim | Catatan Penting |
|---|---|---|
| Yoane Wissa | Brentford | 2 Gol, 3 Tembakan Tepat |
| Bryan Mbeumo | Brentford | 1 Gol, 1 Assist |
| Darwin Núñez | Liverpool | 1 Gol, 5 Tembakan |
| Alisson Becker | Liverpool | 3 Penyelamatan, 3 Kebobolan |
| Virgil van Dijk | Liverpool | 2 Intersep, 1 Kesalahan Blok |
Kedua penyerang Brentford tampil tajam dan disiplin menekan garis pertahanan Liverpool.
Sebaliknya, The Reds tampak kehilangan ketenangan, terutama di babak kedua ketika kehilangan momentum.
Analisis Pertahanan Liverpool
Masalah terbesar Liverpool di laga ini adalah koordinasi lini belakang.
Saat bek sayap terlalu maju, ruang di belakang terbuka lebar.
Brentford, dengan gaya direct football-nya, memanfaatkan situasi ini dengan umpan vertikal cepat.
Kehilangan Fabinho sebagai jangkar juga terasa, karena Mac Allister dan Szoboszlai lebih berperan menyerang.
Statistik memperlihatkan betapa sering Liverpool kehilangan bola di zona tengah: 14 kali dispossessed, tertinggi musim ini.
Ini memberi Brentford peluang transisi cepat yang mematikan.
Klasemen Sementara Liga Inggris 2025/26
| Pos | Klub | Main | Poin |
|---|---|---|---|
| 1 | Manchester City | 10 | 27 |
| 2 | Arsenal | 10 | 25 |
| 3 | Brentford | 10 | 22 |
| 4 | Liverpool | 10 | 21 |
| 5 | Tottenham | 10 | 20 |
Kemenangan ini membuat Brentford melonjak ke posisi tiga besar, sementara Liverpool turun ke peringkat empat.
Dengan performa yang masih inkonsisten, The Reds harus segera memperbaiki lini belakang jika ingin kembali bersaing di papan atas.
Kesimpulan
Kekalahan dari Brentford menegaskan bahwa Liverpool masih memiliki masalah klasik di pertahanan.
Meski memiliki lini depan tajam, kurangnya fokus dan komunikasi membuat mereka kehilangan banyak poin penting musim ini.
Brentford sekali lagi membuktikan diri bukan sekadar tim kejutan — mereka punya taktik matang, mental kuat, dan disiplin tinggi.
Dengan jadwal berat menanti, Klopp harus menemukan solusi cepat.
Jika tidak, Liverpool berisiko tertinggal lebih jauh dari Manchester City dan Arsenal dalam perebutan gelar juara.
Penulis: Jurnalis Kurniawan Septian
Jakarta, 26 Oktober 2025
